HRD, Berpihak ke Manajemen atau ke Karwayan?
HRD
(Human researches development) adalah sebuah department terpenting
dalam sebuah manajemen/perusahaan. Department HRD adalah dapur
perusahaan. Segala rahasia perusahaan, data-data karyawan dan lain-lain
di olah dan disimpan di department ini.
Tapi
ada sebuah dilemma yang dialami oleh staff HRD. Apakah staff HRD harus
berpihak ke manajement atau ke karyawan? Dua posisi yang memang sulit di
mengerti secara pribadi, karena secara nyata, staff HRD juga merupakan
seorang karyawan.
Personel
HRD adalah perpanjangan tangan management. Sehingga di harapkan staff
HRD mau tidak mau harus membela management dalam keadaan apapun,
terjepit atau tidak, melanggar atau manajement melakukan kekeliruan, HRD
tetap di harapkan berpihak ke management. Harapan management kepada HRD
mengenai keberpihakannya tidak bisa di tawar-tawar lagi, artinya,
seorang staff HRD harus menunjukkan loyalitas yang penuh kepada
management. Bahkan bisa di bilang, seorang staff HRD harus membela
management walau terkesan loyalitas itu membabi buta. Sebuah slogan bagi
staff HRD “Loyalitas tanpa batas, walau gaji terbatas, yang jelas
loyalitas yang teratas”.
Mengingat
posisi staff HRD juga adalah seorang karyawan, bisakah staff HRD
berpihak ke karyawan, jika terjadi sengketa antara management dan
karyawan? Itulah masalah pribadi. Tetapi yang jelas, secara moral,
seorang staf HRD harus tetap membela management dalam keadaan apapun.
Sehingga disini, dibutuhkan seorang staff HRD yang pintar menempatkan
diri dalam situasi yang sulit seperti ini, dimana harus menyampaiakan
maksud management, walau itu juga merugikan diri sendiri.
Yang
perlu di ingat oleh seorang staff HRD adalah bahwa staff HRD merupakan
perpanjangan tangan management. Sehingga melaksanakan
amanah/tanggungjawab seharusnya lebih diutamakan daripada membela
kepentingan pribadi (status seorang karyawan). Sebuah posisi yang memang
dilematis.
Referensi
http://www.psychologymania.com/2012/08/hrd-berpihak-ke-manajemen-atau-ke.html
Tidak ada komentar: